STOP HIV dan AIDS
Hapuskan Stigma dan
Diskriminasi di Dunia Kerja
“Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja sebagai bagian dari Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha Dari HIV dan AIDS!
Hapuskan Stigma dan
Diskriminasi di Dunia Kerja
“Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja sebagai bagian dari Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”
Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha Dari HIV dan AIDS!
“Mari kita lindungi pekerja dan dunia usah dari HIV dan AIDS melalui Program K3 dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan menjamin kelangsungan usaha”
(Muhaimin Iskandar-Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.)
(Muhaimin Iskandar-Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.)
“Mari kita tingkatkan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja untuk mendukung pencapaian Target ke-6 MDGs Tahun 2015”
(Agung Laksono - Menteri Kooordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI/Ketua
KPAN)
(Agung Laksono - Menteri Kooordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI/Ketua
KPAN)
”Mari bersama-sama menanggulangi HIV dan AIDS, untuk
kehidupan yang lebih baik ”
Ani Susilo Bambang Yudhoyono - Ibu Negara
Seperti diketahui bersama, permasalahan HIV dan AIDS bukan saja menjadi masalah nasional akan tetapi sudah menjadi masalah global karena lebih dari 40 juta jiwa manusia di dunia hidup telah terinfeksi HIV. Di Indonesia tidak ada provinsi yang dinyatakan bebas dari HIV dan AIDS, bahkan diperkirakan saat ini HIV dan AIDS sudah menjangkit di lebih dari separuh Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Menurut perkiraan UNAIDS di dunia ini setiap hari terdapat lebih dari 5.000 orang pengidap baru HIV dan AIDS yang berusia antara 15-24 tahun, hampir 1.800 orang yang hidup dengan HIV positif di bawah usia 15 tahun tertular dari ibunya, serta sekitar 1.400 anak di bawah usia 15 tahun meninggal akibat mengalami fase AIDS. Data ini menunjukkan kepada kita betapa besar resiko yang dihadapi kelompok penduduk usia muda saat ini. Hal ini terjadi akibat masih kurang seriusnya penanganan masalah, sehingga timbul kesenjangan yang serius antara kebutuhan dan ketersediaan pelayanan untuk HIV dan AIDS.
Di Indonesia, berdasarkan data resmi dari Kementerian Kesehatan R.I. pada triwulan kedua tahun 2011 terlaporkan sebanyak 6.087 kasus baru HIV. Sampai akhir Juni 2011 secara kumulatif jumlah kasus AIDS tercatat sebanyak 26.483 kasus. Dilihat dari kelompok umur, pengidap terbesar pada kelompok umur 20-29, yaitu sebanyak 36,4%, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 34,5%. Sedangkan faktor penyebabnya telah bergeser dimana transmisi HIV secara heteroseksual menjadi penyebab utama (76,3%), disusul oleh transmisi HIV melalui penggunaan NAPZA suntik tidak aman (16,3%), dan kemudian oleh transmisi HIV secara homoseksual (2,2%). Disamping itu Indonesia juga tergolong sebagai negara dengan epidemi HIV dan AIDS terkonsentrasi, di mana pada wilayah-wilayah tertentu, prevalensi populasi kunci sudah mencapai 5 persen atau lebih. Bahkan Provinsi Papua tergolong sebagai daerah generalized epidemic dimana masyarakat umum pengidap HIV dan AIDS sudah lebih dari 1 persen.
Banyak faktor penyebab terjadinya epidemi yang begitu cepat, antara lain faktor globalisasi, dimana arus informasi dan mobilitas penduduk begitu cepat menembus batas antar negara di dunia. Sementara ikatan kekeluargaan, nilai-nilai budaya dalam masyarakat, dan ketaatan beragama sudah mengalami erosi, yang berakibat pada kurang diterapkannya fungsi-fungsi keluarga.
Berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS di Indonesia telah dilakukan, baik oleh Kementerian/Sektor/Instansi/Lembaga Pemerintah, Swasta, LSM, Lembaga Donor, maupun oleh kelompok masyarakat peduli AIDS, sesuai dengan tugas pokok masing-masing. Namun demikian upayaupaya tersebut masih perlu ditingkatkan baik kualitas, kuantitas, keterpaduan, maupun kebersamaannya. Oleh karena itu diharapkan kegiatan-kegiatan HAS tahun 2011 dilakukan oleh berbagai sektor terkait secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.
Tema peringatan tahun ini adalah “Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha Dari HIV dan AIDS”. Sub-Tema: “Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja sebagai bagian dari Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja” , serta Slogan untuk kampanye adalah : ”STOP HIV dan AIDS, Hapuskan Stigma dan Diskriminasi di Dunia Kerja”
Penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam peringatan HAS Tahun 2011 dengan tema di atas, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya dunia usaha dalam pencegahan penularan HIV dan penanggulangan AIDS, karena penyebaran HIV dan AIDS dapat terjadi pada siapa saja dan pada seluruh lapisan masyarakat. Harapan lebih jauh adalah agar masyarakat peduli dan berupaya melindungi diri serta keluarganya dari penularan HIV.
Sumber:
mailing list Komisi Penanggulangan AIDS